Apa itu Defisiensi G6PD?

Defisiensi enzim glukosa-6-fosfat dehidrogenase (G6PD) adalah kelainan genetik enzim (enzimopati) yang dapat mempengaruhi keberlangsungan hidup sel darah merah. Individu dengan defisiensi G6PD mengalami penurunan aktivitas enzim G6PD, yang berperan penting dalam lintasan metabolisme yang menghasilkan zat yang dapat melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas atau senyawa berbahaya yang dapat merusak sel tubuh. Kelainan genetik ini disebabkan oleh mutasi pada gen penghasil enzim G6PD yang terletak pada kromosom X. Oleh karena itu, laki-laki yang memiliki kromosom X yang bermutasi akan memperlihatkan penurunan aktivitas enzim yang berat sehingga dapat menimbulkan gejala klinis ketika terpapar zat yang berbahaya, dibandingkan dengan perempuan yang memiliki satu kromosom X yang bermutasi dan satu kromosom X lainnya normal. Perempuan dengan satu kromosom X yang bermutasi adalah pembawa kelainan atau karier genetik tersebut.[1, 4, 5] Sedangkan perempuan yang memiliki mutasi di dua kromosom X akan memperlihatkan gelaja klinis yang sama dengan laki-laki yang memiliki defisiensi G6PD. Di Indonesia, daerah endemis malaria tercatat memiliki prevalensi defisiensi G6PD yang tinggi, misalnya, di Sumba Barat Daya, di mana hasil skrining populasi melaporkan adanya prevalensi sebesar 7%.[6] Pada individu dengan defisiensi G6PD, terjadi penurunan kapasitas untuk menghasilkan molekul yang dibutuhkan dalam proses eliminasi zat oksidan dari tubuh. Akibatnya, pengurangan aktivitas enzim G6PD membuat sel darah merah lebih rentan pecah (atau proses hemolisis) diakibatkan oleh stres oksidatif atau lebihnya radikal bebas yg berbahaya di dalam tubuh, karena mereka tidak mampu menghilangkan zat atau senyawa berbahaya di tubuh.

Obat-obatan dan makanan tertentu dapat berperan sebagai pemicu stres oksidatif dan mengakibatkan hemolisis pada individu dengan defisiensi G6PD sehingga secara klinis terjadi anemia akut.[7, 8] Zat yang berbahaya untuk penderita defisiensi G6PD sering ditemukan pada obat-obatan bebas, obat yang diresepkan dokter yang dijual di seluruh Indonesia. Zat berbahaya ini juga ditemukan di kacang paba (fava beans) yang olahannya sering ditemukan dalam bentuk hummus. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk individu yang berisiko mengalami hemolisis akibat obat, seperti penderita defisiensi enzim G6PD, untuk menyadari potensi pemicunya dan memberi tahu penyedia layanan kesehatan atau dokter tentang kondisi kelainan genetik mereka.[2, 3]

Tahukah Anda bahwa obat-obatan yang umum ditemukan di seluruh Indonesia ini dapat menyebabkan hemolisis pada pasien defisiensi enzim G6PD?

Beberapa obat-obatan dapat dengan pasti menimbulkan hemolisis, sementara beberapa obat-obatan lain bisa mungkin menyebabkan terjadinya hemolisis pada individu dengan defisiensi G6PD.

Pasti risiko hemolisis:
Kelompok ObatObat atau SenyawaMerek Dagang Indonesia
AntibiotikKelas Nitrofuran: furazolidon, nitrofurazon, furaltadon, nitrofurantoinNitrofurantoin, Urfadyn, Diafural, Sanfuro, Nifural
Kelas Kuinolon: 4-kuinolon, siprofloksasin, levofloksasin, moksifloksasin, asam nalidiksatCifloxan, Meflosin, Interflox, Bernoflox, Bimaflox, Kirafox, Cylowam, Ciflos, Phaproxin, Ciproxin, Tequinol, Quidex, Quinobiotic, Baquinor Forte, Bufacipro, Ciprofloxacin HCl
Kelas Sulfonamida: sulfasalazin, sulfisoxazole, sulfamethoxazoleCotrimoxazole, Decatrim, Infatrim, Albucetine, Albuvit 10%, Albuvit 15%, Lazafin, Sulcolon, Septra
KloramfenikolBufacetine, Colsancetine, Chlorexol, Denicol, Erbacetine, Hufamycetin, Kalmicetine
FurazolidonFuroxone, Dependal-M
StreptomisinStreptomycin Sulphate Meiji
AntimalariaMepakrin – tidak dipergunakan di IndonesiaAtabrine, Quinacrine, Mepalex, Acriquine, Atebrin
PrimakuinPrimaquine Phosphate
Tafenokuin – belum mendapatkan izin penyebaran di Indonesia
PirimetaminDaraprim, Primet
KuininQuinine Hydrochloride, Quinine Sulfate, Tablet Kina
Injeksi AnestesiPrilokainTakipril
AntimikobakteriDapsonAczone, Acnedap
Asam Para-aminosalisilatPaser
Adjuvan AntineoplastikDoksorubisinCaelyx, Doxotil, Doxorubicin HCl, Kemodoxin, Naprodox, Sandobicin, Sindroxocin, Adriamycin, Doxil
RasburicaseElitek, Fasturtec
Analgesik Genito-urinalFenazopiridinNexurin, Urogetix, Pyridium, Prodium, Pyridiate, Baridium, Uricalm
AnalgesikAsam AsetilsalisilatAspirin, Ascardia, Aspilets, Astika, Bodrexin, Cardio Aspirin, Cartylo, Contrexyn, Coplavix, Farmasal, Gramasal, Inzana, Novosta, Remasal, Aspergum, Genacote, Halfprin
AntidiabetikGlibenklamidGliben-J, Daonil, Diabeta, Euglucon, Condiabet, Velacom, Glimepix, Amadiab, Gluvas M
AntihipertensiHidralazinApresoline, Hylazine, Aprezin Tab, Hyperzine
MetildopaAldomet, Dopamet 250 mg, Dopamet 500 mg, Medopa
Pengobatan VirusProbenesidProbenid
Vitamin KFitomenadion (Vitamin K1)Vitadion, Neo-K, Pro K, Quadion, Mepro K, Vitka Infant
Lain-lainMetilen Biru— (injeksi)
Kacang Babi (Kacang Fava)
NaftalenKapur barus (kamper)
 
Mungkin risiko hemolisis (aman untuk dikonsumsi dalam dosis terapi):
Kelompok ObatObat atau SenyawaMerek Dagang Indonesia
AntimikobakteriIsoniazidCultube 3 FDC Paed, Erabutol Plus, Inadoxin Forte, Inha, INH-CIBA, Inoxin, Isoniazid, Kapedoxin, Metham, Pehadoxin Forte, Pulna Forte, Pro TB, Pyravit, Rifanh, Rifastar, Rimcure Paed, Suprazid Forte, TB Vit 6
AnalgesikParasetamolCalpol, Panadol, Naprex, Paramol, Mixagrip Flu, Hufagesic, Paramex SK, Sanmol, Sumagesic, Termorex, Poro
NitrogliserinDBL Glyceryl Trinitrate Concentrate Injection, Glyceryl Trinitrate, NTG, Nitral, dan Nitrokaf Retard
FenazonAntipyrine, Etamidon, Otil, Blephamin, Tytin
FenilbutazonAfitazon, Akrofen, Berlizon, Enkapyrin, Erphazon, Erzon, Etacyl, Fenilbutazon, Ifirema, Irgapan, Novason, Rheumadix, Rheumakap, Selesfen, Zerion, Zonifar
Asam TiaprofenatSurgamyl
AntihistaminAntazolinVasacon-A, Ximex Tason, Ximex Zifen, Zinc Prima A
DifenhidraminAllerin Expectorant, Benadryl, Borraginol-N, Camydril, Decadryl, Dextrosin, Diphenhydramine HCL, Fortusin, Ikadryl, Iphadryl, Kontrabat, Licodril, Molexdryl, Novadryl, Otede, Recodryl, Sanadryl, Siladex DMP, Woods Peppermint Antitusive, Yekadryl, Zecadryl
TripelenaminPyribenzamine
Pengobatan VirusKolkisinaRecolfar, Ar-Gout, Kolsin, Nucine, Pyricin, Frigout, L-Cisin
Vitamin KMenadionVitamin K Table Salut Gula (Kimia Farma), Katin, Keetomin, Vicasol
Vitamin CAsam AskorbatVitamin C supplements
Injeksi AnestesiLidokainExtracaine, Lidocaine HCl Monohydrate, Lidox, Lidocom, Lidodex, Pehacain
AntiparkinsonTriheksifenidilArkine, Artane, Hexymer, Parkinal, Trihexyphenidyl, Trihexyphenidyl HCl
Obat KardiovaskularDopaminGenerik, Cetadop, Domia, Dopamine HCl, Proinfark, Indop 200, Udopa, Dopac
ProkainamidProcan, Pronestyl, Procanbid, Procapan
Lain-lainAsam Para-aminobenzoatVitamin B10 supplements

Dikarenakan tingginya prevalensi kelainan genetik ini di Indonesia, EHI berpartisipasi aktif dalam pencegahan hemolisis akibat obat melalui skrining, survei, dan sosialisasi terhadap populasi yang rawan memiliki kelainan genetik, seperti di daerah yang malarianya tinggi, mengenai pentingnya status G6PD. Persepsi masyarakat terhadap status G6PD dapat mempengaruhi cara individu dan penyedia layanan kesehatan mengambil keputusan terkait penggunaan obat-obatan pada penderita defisiensi G6PD. Risiko yang terkait dengan obat-obatan tertentu dapat membantu penyedia bantuan kesehatan menyesuaikan strategi pengobatan dan memilih obat alternatif untuk mencegah efek samping, yaitu hemolisis. Bersamaan dengan itu, sebaiknya pasien dengan defisiensi G6PD melakukan verifikasi secara mandiri untuk menentukan apakah obat yang akan dikonsumsi termasuk kelompok obat-obatan yang disebutkan pada tabel sebelumnya. Daftar obat-obatan dan suplemen yang diperjualkan di Indonesia dapat diakses melalui perpustakaan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di https://cekbpom.pom.go.id/obat.

Selain itu, Anda juga dapat menjelajahi beberapa rujukan lain untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai aman atau tidaknya suatu obat atau suplemen terhadap individu dengan defisiensi enzim G6PD:

G6PD family inheritance

Referensi:

[1] Carter, T. E., Mekonnen, S. K., Lopez, K., Bonnell, V., Damodaran, L., Aseffa, A., & Janies, D. A. (2018). Glucose-6-phosphate dehydrogenase deficiency genetic variants in malaria patients in Southwestern Ethiopia. The American Journal of Tropical Medicine and Hygiene, 98(1), 83. https://doi.org/10.4269%2Fajtmh.17-0557

[2] La Vieille, S., Lefebvre, D. E., Khalid, A. F., Decan, M. R., & Godefroy, S. (2019). Dietary restrictions for people with glucose-6-phosphate dehydrogenase deficiency. Nutrition Reviews, 77(2), 96-106. https://doi.org/10.1093/nutrit/nuy053

[3] Lee, S. W. H., Lai, N. M., Chaiyakunapruk, N., & Chong, D. W. K. (2017). Adverse effects of herbal or dietary supplements in G6PD deficiency: a systematic review. British Journal of Clinical Pharmacology, 83(1), 172-179. https://doi.org/10.1111%2Fbcp.12976

[4] Luzzatto, L., Ally, M., & Notaro, R. (2020). Glucose-6-phosphate dehydrogenase deficiency. Blood, The Journal of the American Society of Hematology, 136(11), 1225-1240. https://doi.org/10.1182/blood.2019000944

[5] Richardson, S. R., & O’Malley, G. F. (2022). Glucose-6-Phosphate Dehydrogenase Deficiency. In StatPearls [Internet]. StatPearls Publishing. Retrieved August 4, 2024 from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470315/ 

[6]  Satyagraha, A. W., Sadhewa, A., Baramuli, V., Elvira, R., Ridenour, C, Elyazar, I., Noviyanti, R., Courtier F. N., Harahap, A. R., Baird, J. K.  (2015).  G6PD Deficiency at Sumba in Eastern Indonesia is Prevalent, Diverse and Severe: Implications for Primaquine Therapy against Relapsing Vivax Malaria.  PLoS NTD, 9(3), e0003502.  https://doi.org/10.1371/journal.pntd.0003602

[7] Stanton, R. C. (2012). Glucose‐6‐phosphate dehydrogenase, NADPH, and cell survival. IUBMB Life, 64(5), 362-369. https://doi.org/10.1002%2Fiub.1017

[8] Yang, Y., Li, Z., Nan, P., & Zhang, X. (2011). Drug-induced glucose-6-phosphate dehydrogenase deficiency-related hemolysis risk assessment. Computational Biology and Chemistry, 35(3), 189-192. https://doi.org/10.1016/j.compbiolchem.2011.04.010

Get In Touch

Interested in collaborating with us?
Let’s discuss and contact us

EHI Logo

Gedung Wisma Intra Asia Lantai 4,
Jl. Prof. Dr. Soepomo No.58,

Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12870.

SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Don’t miss our updates! Get Subscribed Today!

Copyright © EHI 2022. All rights reserved.

Back To Top